Sabtu, 12 Juli 2008

Jiwa

jiwa bukan seperti lemari,
lemari makin diisi makin penuh
terus diisi, rusak isinya
ato lemarinya sendiri

jiwa makin diisi
makin terbuka labirin baru
tak akan penuh, terus isi dengan
dunia baru, mimpi mimpi baru
meski berlawanan dengan
logika akal warasmu

ga percaya, yakin ajja !

by Man atek..kemudian.com



Jumat, 11 Juli 2008

I want

I want what I want and I want Now !

(* Bugsy adalah anggota Mafia Amerika yang pertama kali merintis pengembangan gurun Nevada dengan membangun Casino Flamingo – kini wilayah itu terkenal dengan nama Las Vegas). Maksudnya : sekarang saja, tunggu apalagi ?……

Rabu, 25 Juni 2008

mulailah dari

"Mulailah dari apa yang ada, karena yang ada lebih dari cukup untuk memulai pekerjaan."
(Mohammad Natsir)

Selasa, 10 Juni 2008

You are...

"You are what you love Charlie, not who loves you.."
by Donald Kauffman in Adaptation

Senin, 09 Juni 2008

*Hikayat Batu Dan Pohon Ara*

By MTA (Made Teddy Artiana)
http://semarbagongp etrukgareng. blogspot. com/

Alkisah pada suatu saat di sebuah negeri di timur tengah sana. Seorang
saudagar yang sangat kaya raya tengah mengadakan perjalanan bersama
kafilahnya. Diantara debu dan bebatuan, derik kereta diselingi dengus kuda
terdengar bergantian. Sesekali terdengar lecutan cambuk sais di udara. Tepat
di tengah rombongan itu tampaklah pria berjanggut, berkain panjang dan
bersorban ditemani seorang anak usia belasan tahun. Kedua berpakaian indah
menawan. Dialah Sang Saudagar bersama anak semata wayang nya. Mereka duduk
pada sebuah kereta yang mewah berhiaskan kayu gofir dan permata yaspis.
Semerbak harum bau mur tersebar dimana-mana. Sungguh kereta yang mahal.

Iring-iringan barang, orang dan hewan yang panjang itu berjalan perlahan,
dalam kawalan ketat para pengawal.Rombongan itu bergerak terus hingga pada
suatu saat mereka berada di sebuah tanah lapang berpasir. Bebatuan tampak
diletakkan teratur di beberapa tempat. Pemandangan ini menarik bagi sang
anak sehingga ia merasa perlu untuk bertanya pada ayahnya.

"Bapa, mengapa tampak oleh ku bebatuan dengan teratur tersebar di sekitar
daerah ini. Apakah gerangan semua itu ?".

"Baik pengamatan mu, anak ku", jawab Ayahnya,"bagi orang biasa itu hanyalah
batu, tetapi bagi mereka yang memiliki hikmat, semua itu akan tampak
berbeda".

"Apakah yang dilihat oleh kaum cerdik cendikia itu, Bapa ?", tanya anaknya
kembali.

"Mereka akan melihat itu sebagai mutiara hikmat yang tersebar, memang hikmat
berseru-seru dipinggir jalan, mengundang orang untuk singgah, tetapi sedikit
dari kita yang menggubris ajakan itu.".

"Apakah Bapa akan menjelaskan perkara itu pada ku?"

"Tentu buah hatiku", sahut Sang Saudagar sambil mengelus kepala anaknya.

"Dahulu, ketika aku masih belia, hal ini pun menjadi pertanyaan di hati ku.
Dan kakek mu, menerangkan perkara yang sama, seperti saat ini aku
menjelaskan kepadamu. Pandanglah batu-batu itu dengan seksama. Di balik batu
itu ada sebuah kehidupan. Masing-masing batu yang tampak oleh mu sebenarnya
sedang menindih sebuah biji pohon ara."

"Tidakkah benih pohon ara itu akan mati karena tertindih batu sebesar itu
Bapa ?"

"Tidak anak ku. Sepintas lalu memang batu itu tampak sebagai beban yang akan
mematikan benih pohon ara. Tetapi justru batu yang besar itulah yang membuat
pohon ara itu sanggup bertahan hidup dan berkembang sebesar yang kau lihat
di tepi jalan kemarin".
"Bilakah hal itu terjadi Bapa ?"

"Batu yang besar itu sengaja diletakkan oleh penanamnya menindih benih pohon
ara. Mereka melakukan itu sehingga benih itu tersembunyi terhadap hembusan
angin dan dari mata segala hewan. Samapai beberapa waktu kemudian benih itu
akan berakar, semakin banyak dan semakin kuat. Walau tidak tampak kehidupan
di atas permukaannya, tetapi dibawah, akarnya terus menjalar. Setelah dirasa
cukup barulah tunas nya akan muncul perlahan. Pohon ara itu akan tumbuh
semakin besar dan kuat hingga akhirnya akan sanggup menggulingkan batu yang
menindihnya. Demikianlah pohon ara itu hidup. Dan hampir di setiap pohon ara
akan kau temui, sebuah batu, seolah menjadi peringatan bahwa batu yang
pernah menindih benih pohon ara itu tidak akan membinasakannya. Selanjutnya
benih itu menjadi pohon besar yang mampu menaungi segala mahluk yang
berlindung dari terik matahari yang membakar."

"Apakah itu semua tentang kehidupan ini Bapa ?", tanya anaknya.

Sang Saudagar menatap anaknya lekat-lekat sambil tersenyum, kemudian
meneruskan penjelasannya.

"Benar anak ku. Jika suatu saat engkau di dalam masa-masa hidupmu, merasakan
terhimpit suatu beban yang sangat berat ingatlah pelajaran tentang batu dan
pohon ara itu. Segala kesulitan yang menindihmu, sebenarnya merupakan sebuah
kesempatan bagi mu untuk berakar, semakin kuat, bertumbuh dan akhirnya
tampil sebagai pemenang. Camkanlah, belum ada hingga saat ini benih pohon
ara yang tertindih mati oleh bebatuan itu. Jadi jika benih pohon ara yang
demikian kecil saja diberikan kekuatan oleh Sang Khalik untuk dapat
menyingkirkan batu diatasnya, bagaimana dengan kita ini. Dzat Yang Maha
Perkasa itu bahkan sudah menanamkan keilahian-Nya pada diri-diri kita. Dan
menjadikan kita, manusia ini jauh melebihi segala mahluk dimuka bumi ini.
Perhatikanlah kata-kata ini anak ku. Pahatkan pada loh-loh batu hatimu,
sehingga engkau menjadi bijak dan tidak dipermainkan oleh hidup ini. Karena
memang kita ditakdirkan menjadi tuan atas hidup kita."

***

Minggu, 01 Juni 2008

with money...

with money...

Remember!

With money you can buy a house,but not a home.

With money you can buy a clock,but not time.

With money you can buy a bed but not sleep.

With money you can buy a book but not knowledge.

With money you can buy position but not respect.

With money you can buy blood but not life.

Sabtu, 12 April 2008

Rahasia kebahagiaan

"Rahasia kebahagiaan adalah kemerdekaan, dan rahasia kemerdekaan adalah keberanian"

Jumat, 11 April 2008

Sesudah 5 tahun nikah

Cowok : Akhirnya aku sudah menunggu saat ini tiba sejak lama
Cewek : Apakah kau rela kalau aku pergi ?
Cowok : Tentu Tidak!!Jangan pernah kau berpikiran seperti itu
Cewek : Apakah Kau mencintaiku ??
Cowok : Tentu !! Selamanya akan tetap begitu
Cewek : Apakah kau pernah selingkuh ??
Cowok : Tidak !! Aku tak akan pernah melakukan hal buruk itu
Cewek : Maukah kau menciumku ??
Cowok : Ya
Cewek : Sayangku....


... Sesudah 5 tahun nikah....
tinggal baca dari bawah ke atas

Seember Susu

Dua ekor katak berlompatan dengan riangnya di sebuah halaman
rerumputan sebuah peternakan sapi. Seorang ibu yang sedang
membersihkan halaman kandang yang melihat kedua katak itu berusaha
mengusir dengan sebuah gagang sapu dan membuat kedua katak itu lari
ketakutan.
"Cepat, kearah sana", kata salah seekor katak itu "Saya melihat tempat
persembunyian yang baik dan pasti sulit dijangkau oleh gagang sapu
itu" kata si katak menunjuk arah kandang sapi perah yang ada didalam
peternakan tsb.
"Ayo, cepat" seru si katak pertama dan keduanya melompat-lompat
melompat tinggi, lebih tinggi, semakin tinggi lompatannya dan sangat
tinggi kearah pagar kandang menuju tempat dimana mereka akan bersembunyi.
"Plung" pada lompatan terakhir, keduanya serentak mendarat di sebuah
ember yang berisi susu segar dan segera mereka berenang ke tepi ember
dan berusaha untuk naik keluar dari ember itu sambil sesekali
melompat, tapi tidak berhasil. "Oh kawan, habislah kita kali ini,
ember aluminium ini sungguh sangat licin, rasanya tidak mungkin
memanjatnya, habislah kita kali ini, kita tak bisa kemana-mana lagi,
kita akan mati tenggelam disini" kata katak kedua.
"Teruslah berusaha, teruslah berenang, teruslah mendayung" kata katak
pertama, pasti ada cara untuk bisa keluar dari tempat ini, ayo kita
pikirkan, jangan menyerah. Mereka berduapun mendayung dan berenang
kesana kemari sambil sesekali melompat berusaha melewati bibir ember.
Setelah sekian jam mereka mendayung katak kedua mulai mengeluh lagi:
"Ugh, saya sungguh lelah sekali, saya benar-benar kehabisan tenaga,
susu ini kental sekali dan dan terlalu licin untuk keluar dari tempat
ini."
"Ayo, teruslah berusaha, jangan menyerah" kata katak pertama memberi
semangat.
"Percuma saja, kita tidak akan pernah keluar hidup-hidup dari tempat
ini, kita pasti mati disini keluhnya makin lemah" dan gerakan katak
kedua itu makin lama makin lambat dan akhirnya tidak bergerak lagi, mati.
Sementara itu katak pertama tidak putus asa, dengan sisa-sisa
tenaganya masih berenang dan terus mengayunkan tangan dan kakinya
sambil sesekali tetap membuat lompatan terus mencoba melewati ember
yang mengurungnya.
Saat malam menjelang pagi udara terasa sangat dingin, lamat-lamat
terdengar ayam berkokok dan tanpa disadari kaki-kaki katak kedua itu
serasa mendapat pijakan. Katak itu sudah tidak mendayung lagi karena
kakinya terasa berdiri diatas setumpuk mentega hasil karyanya semalaman.
Dan "Plop" katak itupun membuat lompatan terakhir untuk keluar dan
bebas dari ember yang mengubur temannya.
Ketika anda berpikir anda `bisa' atau ketika anda berpikir anda "tidak
bisa", maka anda benar !!
www.haryoardito. com

Kamis, 03 April 2008

even

"even the smallest person can change the course of the future"

Rabu, 27 Februari 2008

Menulislah!

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian".

(Pramoedya Ananta Toer)

Senin, 25 Februari 2008

Poligami?

"Jika cinta bisa membuat seorang perempuan setia pada satu lelaki, kenapa cinta tidak bisa membuat lelaki bertahan dengan satu perempuan?""Asma Nadia

Senin, 28 Januari 2008

takut!

"Jika
kau menghamba pada ketakutan

Kita
memperpanjang barisan perbudakan!"

(Wiji
Thukul)

Rabu, 23 Januari 2008

jangan gengam pasir

JANGAN KAU GENGGAM SESUATU ITU TERLALU ERAT,

SEPERTI HALNYA PASIR..

SMAKIN KAU GENGGAM ERAT DIA,

MAKA DIA AKAN SMAKIN LEPAS DARI GENGGAMANMU..

Toko yang Menjual Suami


Sebuah toko yang menjual suami baru saja dibuka di kota New York dimana wanita dapat memilih suami.


Diantara instruksi-instruksi yang ada di pintu masuk terdapat instruksi yang menunjukkan bagaimana aturan main untuk masuk toko tersebut.

" Kamu hanya dapat mengunjungi toko ini SATU KALI"

Toko tersebut terdiri dari 6 lantai dimana setiap lantai akan menunjukkan sebuah calon kelompok suami.

Semakin tinggi lantainya, semakin tinggi pula nilai lelaki tersebut. Bagaimanapun, ini adalah semacam jebakan. Kamu dapat memilih lelaki di lantai tertentu atau lebih memilih ke lantai berikutnya tetapi dengan syarat tidak bisa turun ke lantai sebelumnya kecuali untuk keluar dari toko... Lalu, seorang wanita pun pergi ke toko "suami" tersebut untuk mencari suami...

Di lantai 1 terdapat tulisan seperti ini:

Lantai 1: Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan dan taat pada Tuhan

Wanita itu tersenyum, kemudian dia naik ke lantai selanjutnya.
Di lantai 2 terdapat tulisan seperti ini:


Lantai 2: Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, dan senang anak kecil.

Kembali wanita itu naik ke lantai selanjutnya.
Di lantai 3 terdapat tulisan seperti ini:


Lantai 3: Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil dan cakep banget.

'' Wow'', tetapi pikirannya masih penasaran dan terus naik. Lalu sampailah wanita itu di lantai 4 dan terdapat tulisan


Lantai 4: Lelaki di lantai ini yang memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil, cakep banget dan suka membantu pekerjaan rumah.

''Ya ampun !'' Dia berseru, ''Aku hampir tak percaya''
Dan dia tetap melanjutkan ke lantai 5 dan terdapat tulisan seperti ini:


Lantai 5 : Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil, cakep banget, suka membantu pekerjaan rumah, dan memiliki rasa romantis.

Dia tergoda untuk berhenti tapi kemudian dia melangkah kembali ke lantai 6 dan terdapat tulisan seperti ini:

Lantai 6: Anda adalah pengunjung yang ke 4.363.012. Tidak ada lelaki di lantai ini. Lantai ini hanya semata-mata bukti untuk wanita yang tidak pernah puas.

Terima kasih telah berbelanja di toko "Suami".

Hati-hati ketika keluar toko dan semoga hari yang indah buat anda.

Jumat, 18 Januari 2008

rahasia bahagia

"Rahasia kebahagiaan adalah kemerdekaan, dan rahasia kemerdekaan adalah keberanian".
-Thucydides - Sejarawan Yunani kuno (460-404 SM)-

Women..oh women 5

Women..oh women 4

Women..oh women 3

Women..oh women 2

Women..oh women 1


Kamis, 17 Januari 2008

single or married?


don't

Jangan mengecilkan diri.
Di sekitar kita, banyak orang yang saling menjatuhkan.
Jangan lakukan pada diri sendiri.

Prinsip orang korea

"Ketika orang lain sedang tidur, kamu harus bangun. Ketika orang lain bangun, kamu harus berjalan. Ketika orang lain berjalan, kamu harus berlari. Dan ketika orang lain berlari, kamu harus terbang."

Rabu, 16 Januari 2008

1 tamparan untuk 3 pertanyaan


Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri, kembali ke tanah air . Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, kiyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3 pertanyaannya Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang kiyai.

Pemuda : Anda siapa Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?

Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.

Pemuda : Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Kiyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.

Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan:
1. Kalau memang Tuhan itu ada,tunjukan wujud Tuhan kepada saya
2. Apakahyang dinamakan takdir
3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak
pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.

Pemuda : (sambil menahan sakit) Kenapa anda marah kepada saya?
Kiyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.

Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?

Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.
Kiyai : Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?

Pemuda : Ya!
Kiyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!

Pemuda : Saya tidak bisa.
Kiyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama...kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.

Kiyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda : Tidak.

Kiyai : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?
Pemuda : Tidak.

Kiyai : Itulah yang dinamakan takdir.

Kiyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda : Kulit.

Kiyai : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda : Kulit.

Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Sakit.

Kiyai : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika Tuhan menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan.

Sekarang anda mempunyai dua pilihan:
1. Biarkan E-mail ini tetap dalam mailbox anda (..dan kena pula tamparan dari 'u know who')
2. Forward E-mail ini kepada orang yang anda kasihi dan Insya Allah keredhaan Allah akan dianugerahkan kepada setiap orang yang anda kirimi.

Wasalam


Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.

Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.

Sebuah Percakapan Cinta Dengan Setan



Duhai setan
Cukup lama sudah kita bermesraan
Kini aku mulai kehilangan rasa cinta antara kita

Aku ingin sekali mencintai Allah
Cobalah kasih aku kesempatan wahai setan
Menjauhlah dariku 40 tahun saja
Dan jangan kembali

Lupakan cinta antara kita
Lupakan bahwa kita pernah menjadi teman rahasia
....
Duhai setan,
Nikmat berteman dengan engkau sedikit saja
Tapi kesakitannya begitu panjang
Dan penyakitnya begitu dalam

Duhai setan
Ambilah semua janji janji mu dari benakku
Biar kuisi dengan janji janji cinta Maryam
Biar kuisi dengan janji janji cinta istri Fir'aun

Tentang Elang



Semua orang tahu bahwa elang adalah burung yang mampu terbang paling tinggi di dunia ini. Elang bahkan membuat sarang di ketinggian. Padahal semua tahu bahwa di ketinggian, angin selalu bertiup sangat kencang.

Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang didunia. Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke 40.

Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal, sehingga sangat menyulitkan waktu terbang. Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: Menunggu kematian, atau mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan --- suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari.

Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang di tepi jurang , berhenti dan tinggal disana selama proses transformasi berlangsung.

Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan. Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Kutipan di atas saya dapat dari Hendry Risjawan di www.wikimu.com.

Elang selama ini menjadi icon bagi banyak motivator trainer untuk menunjukkan bahwa seseorang perlu memotivasi diri untuk terus terbang ke atas semakin tinggi hingga sampai di atap dunia. Bahkan ada novel kecil dengan judul "Jonathan Livingstone Seagull", tentang seekor Camar yang berusaha untuk terbang lebih tinggi seperti elang.

Ternyata elang tidak mendapatkan semua itu secara serta merta. Bahkan secara genetis saja elang tidak mendapatkan kemudahan untuk terbang tinggi. Benar bahwa bentuk tubuh, rentang sayap dan kekuatan kepak dan bulu-bulu sayap memang memungkinkan elang untuk terbang tinggi. Tetapi kemampuan terbang tinggi itu tidak mudah untuk dipertahankan.

Hanya saja, elang tidak melakukan pilihan. Elang melakukan begitu saja tanpa berfikir. Semua proses 150 hari tersebut dilakukan tanpa pernah menimbang-nimbang apakah akan terasa menyakitkan. Bagaimana dia mengumpulkan makanan agar tetap memiliki energi selama proses transformasi, tidak pernah dia fikirkan. Semua dijalankan sebagai sebuah keharusan hidup.

Sebagai manusia kita memang memiliki kebebasan untuk memilih. Namun sayangnya ada zona kenyamanan yang seringkali membatasi pilihan-pilihan hidup kita. Tetapi benarkah kita lebih menyukai kenyamanan kekinian dibandingkan kenyamanan lain.

Kenyamanan lain? Ya, ada beberapa hal yang selama ini kita tidak miliki dan sangat ingin kita miliki, tetapi itu berarti kita harus mengubah sesuatu. Cara hidup kita selama ini perlu kita ubah bila kita ingin mendapatkan sesuatu.

Analoginya sangat mudah, ketika Anda ingin pergi ke suatu tempat padahal Anda tidak sedang berada di tempat itu, maka Anda harus bergerak pindah tempat. Bukankah itu berarti tempat Anda berdiri berubah. Maka, ketika Anda memang tidak ingin pergi kemana-mana, Anda memang tidak perlu berubah. Ketika Anda tidak ingin mendapatkan sesuatu, Anda memang tidak perlu berubah. Tidak perlu keluar dari zona kenyamanan Anda.

Zona yang Anda tuju justru bisa saja lebih nyaman, namun sayang sekali, antara zona kenyamanan yang sekarang dengan zona kenyamanan yang Anda tuju berjarak dan melewati zona tidak-nyaman. Lihatlah ada 150 hari penuh zona tidak-nyaman bagi elang.

Ada kabar baik, ada kabar buruk di atas tadi. Semua sekarang tergantung pilihan Anda. Anda toh bukan elang yang tidak bisa memilih

Selasa, 15 Januari 2008

Belajar dari Kodok



Mari belajar dari cerita alam:

Sekelompok kodok sedang berjalan jalan melintasi
hutan, dan dua diantara
kodok tersebut jatuh kedalam sebuah lubang. semua
kodok kodok yang lain
mengelilingi lubang tersebut. ketika melihat betapa
dalamnya lubang
tersebut, mereka berkata pada kedua kodok tersebut
bahwa mereka lebih baik
mati. kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar
komentar itu dan mencoba
melompat keluar dari lubang itu dengan segala
kemampuan yang ada. kodok
yang lainnya tetap mengatakan agar mereka berhenti
melompat dan lebih baik
mati.


akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu
mendengarkan
kata-kata kodok yang lain dan menyerah. dia terjatuh
dan mati. sedang kodok
yang satunya tetap melanjutkan untuk melompat sedapat
mungkin. sekali lagi
kerumunan kodok kodok tsb. berteriak padanya agar
berhenti berusaha dan
mati saja. dia bahkan berusaha lebih kencang dan
akhirnya berhasil.

ketika dia sampai diatas, ada kodok yang bertanya "apa
kau tidak mendengar
teriakan kami ?". lalu kodok itu (dengan membaca
gerakan bibir kodok yang
lain) menjelaskan bahwa ia tuli. akhirnya mereka sadar
bahwa saat dibawah
tadi mereka dianggap telah memberikan semangat kpd
kodok tsb.


pelajaran:
a.. kekuatan hidup dan mati ada di lidah. kekuatan
kata-kata yang
diberikan pada seseorang yang sedang "jatuh" justru
dapat membuat orang
tsb. bangkit dan membantu mereka dalam menjalani
hari-hari.
b.. kata-kata buruk yang diberikan pada seseorang
yang sedang "jatuh"
dapat membunuh mereka. hati hatilah dengan apa yang
akan diucapkan.
Suarakan 'Kata-kata kehidupan' kpd mereka yang sedang
menjauh dari jalur
hidupnya. Kadang-kadang memang sulit dimengerti bahwa
'Kata-kata kehidupan'
itu dapat membuat kita berpikir dan melangkah jauh
dari yang kita
perkirakan.


Semua orang dapat mengeluarkan 'Kata-kata Kehidupan'
untuk membuat rekan
dan teman atau bahkan kepada yang tidak kenal
sekalipun untuk membuatnya
bangkit dari keputus asaanya, kejatuhannya,
kemalangannya.

Senin, 14 Januari 2008

Semut dan Lalat


Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di atas sebuah tong
sampah di depan sebuah rumah. Suatu ketika, anak pemilik rumah
keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah. Kemudian nampak seekor
lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju
sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat. "Saya bosan
dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar,"
katanya.

Setelah kenyang, si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju
pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup
rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-
kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia
bergabung kembali dengan mereka.

Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan
menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba
keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari
atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan
terus berulang-ulang. Hari makin petang, si lalat itu nampak
kelelahan dan kelaparan. Esok paginya, nampak lalat itu terkulai
lemas terkapar di lantai.

Tak jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah berjalan
beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dan ketika
menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni
dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan
semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu
menuju sarang mereka.

Dalam perjalanan, seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang
lebih tua, "Ada apa dengan lalat ini, Pak? Mengapa dia sekarat?"

"Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti
ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah
berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak
juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga
akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita."

Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan
bertanya lagi, "Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah
berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?"

Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu
menjawab, "Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan
telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-
cara yang sama."

Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya
melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan mimik dan nada lebih
serius, "Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara
yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan
seperti lalat ini."

"Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya
melakukannya dengan cara yang berbeda."

Anonymous